May 5, 2010

Food Estate


Banyak yang ingin petani kecil kita berganti saja dengan perusahaan-perusahaan besar yang menghasilkan produk-produk pertanian seperti beras, sayuran dsb secara modern. Dengan demikian, wajah pertanian menjadi modern, canggih dan tentu tidak lagi kumuh oleh petani desa yang miskin.

Yang pingin hal itu segera terwujud adalah pemerintah. Nah, untuk itu dibutuhkan investasi yang sangat besar untuk mengubah wajah pertanian kita tersebut. Tak heran, banyak regulasi dihasilkan untuk memfasilitasi tujuan-tujuan ini. Wilayah juga sudah disiapkan, khususnya wilayah luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Apa masalahnya? Masalahnya petani kita banyak yang tidak punya tanah, miskin, dan teknologi tertinggal. Nah, bukankah seharusnya tanah diprioritaskan terlebih dahulu untuk petani.

Banyak investor tercatat telah berminat, seperti Korea Selatan, China, Timur Tengah. Negara-negara ini sedang lapar lahan untuk mengamankan cadangan pangan dalam negeri mereka. Bisa jadi, kejadian seperti gas berulang bakal berulang. Kita eskportis gas terbesar dunia, tapi di dalam negeri kekurangan gas.

Mendorong petani-petani hanya menjadi buruh-buruh pertanian sangat membuat miris. Cetak biru kementerian pertanian kita ternyata jauh dari visi mensejahterakan petani.

No comments: